on Kamis, Mei 2


umur bumi semakin tua , gas polusi diudara semakin membanyak seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan yang lainnya , gas tersebut apabila terhirup bisa menggangu kesehatan manusia ,apalagi kita sering beraktifitas dijalan raya yang padat dengan mobil,bis ,dan gas tersebut juga mengakibatkan pemanasan bumi. 

Seiring berkembangnya zaman , berkembang pula teknologi , sekarang sudah ada teknologi mobil hijau Daihatsu yang ramah lingkungan ,harganya terjangkau ( murah ) sehingga hampir bisa digunakan semua orang ,  teknologi mobil hijau Daihatsu juga irit bahan bakar ( jadi tidak perlu mengeluarkan uang yang berlebih ),dan automatis berhenti pada saat keadaan macet, apabila hendak menjalankan mobil  teknologi mobil hijau Daihatsu tidak mati,cukup injak gas ,langsung bisa jalan , teknologi mobil hijau Daihatsu yang harganya terjangkau , ramah lingkungan, irit bahan bakar.

teknologi mobil hijau Daihatsu mempunyai tiga tahapan untuk mengembangkan teknologinya :

Tahap Pertama :



- Sistem i-EGR yang menghasilkan pembakaran sempurna meminimumkan keluaran gas CO2
- Sistem eco-IDLE yang mengatur hidup-mati mesin secara otomatis dalam keadaan macet untuk mencapai efisiensi konsumsi bahan bakar.

- i-EGR system which produces a perfect combustion and minimizes CO2 gas emission.

- The eco-IDLE System which regulates engine in-off automatically during traffic jam to achieve efficency in fuel consumption




Tahap Kedua :


Memiliki komponen yang lebih sedikit,sehingga lebih ringan dan menggunakan sumber daya alam yang lebih sedikit. Dengan "active ignition system" dan berbagai Improvement lainnya,kami bertujuan untuk mencapai tingkat efisiensi bahan bakar lebih dari 30% dibandingkan mesin-mesin Daihatsu saat ini. Dengan menggunakan sistem turbo,kami akan mewujudkan kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar meskipun dengan mesin ber-cc rendah.


Tahap Ketiga :

- Emisi CO2 Nol : Ramah Lingkungan
- Precious metal free : menggunakan sumber daya alam yang lebih sedikit dan biaya yang lebih rendah.
- Mempunyai jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan teknologi fuel cell lain
- Zero CO2 Emission : Environment friendly - Precious metal free : Uses fewer resources and achieves lower cost
- Achieves longer cruise distance compare to other fuels cells.


dan itulah tiga tahapan dari Daihatsu untuk mewujudkan teknologi mobil hijau Daihatsu yang bersahabat dengan lingkungan kita , yaitu bumi kita ini. dengan adanya teknologi hijau masa depan ini bisa membantu bumi kita dari polusi udara yang berlebihan , yang berakibat buruk bagi bumi dan untuk kita ( manusia ) .


  
 Pendapat saya tentang teknologi mobil hijau Daihatsu .

Bagi saya teknologi mobil hijau Daihatsu sebuah terobosan teknologi masa depan yang bagus untuk di kembangkan dan patut di beri jempol , semoga dengan adanya teknologi mobil hijau Daihatsu ini dapat menyelamat kan bumi ini untuk kedepannya .













  
on Senin, Juni 4
Saat menjelang malam, di sebuah tepian pantai, terlihat para nelayan
sedang sibuk menangkap kepiting yang biasanya keluar dari sarang. Ketika matahari terbenam, Kepiting itu tampak berkeliaran & berlarian
menyambut ombak.

Para nelayan sangat menikmati buruan mereka. Setelah tertangkap, kepiting itu segera dimasukkan ke dalam baskom. Uniknya, baskom tersebut tidak perlu diberi penutup untuk mencegah kepiting meloloskan diri. Di dalam baskom yang berisi puluhan kepiting, terlihat kepiting yang bergerak-gerak terus, seperti hendak mencoba meloloskan diri dari baskom.

Capitnya digunakan sekuat tenaga untuk mencari pegangan demi naik ke atas baskom agar bisa keluar. Satu sama lain melakukan hal yang sama. Saling dorong & saling tarik membuat kepiting itu justru tak bisa naik ke atas. Menariknya, saat ada 1 atau 2 ekor kepiting yang hendak berhasil keluar, kepiting yang berada di bawah itu justru seperti berusaha menarik kembali kepiting tersebut ke dalam baskom. Capit yang kuat selalu digunakan untuk menarik sesama kepiting yang hendak lolos dari baskom. Begitu seterusnya. Jika ada seekor kepiting yang nyaris meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan berusaha keras menarik kembali ke dasar baskom.

Akibatnya, meski baskom terbuka lebar, tak ada satu pun kepiting yang
berhasil keluar. Ketika tertangkap, hampir mustahil si kepiting bisa selamat karena mereka justru saling tarik ketika berada dalam baskom.
Itulah yg membuat para nelayan tidak pernah memberikan tutup
untuk mencegah tangkapannya lari.
Para nelayan tahu persis sifat kepiting sehingga tak perlu repot membuat tutup baskom.
Jika kepiting sudah berada di tangan nelayan, nasib kepiting sudah pasti, apakah mau langsung dimasak atau dijual ke pasar.

Kepiting yang seharusnya bisa memanfaatkan kekuatan capitnya untuk menyelamatkan diri, tidak bisa melakukan hal itu karena mereka malah saling tarik. Itulah sifat kepiting yang tidak bisa melihat kepiting lainnya berhasil keluar dari penangkapnya.

Kisah kepiting diatas mengingatkan kita pada kehidupan manusia pada
umumnya. Kadang manusia bertingkah laku seperti kepiting di dalam baskom. Saat ada seorang teman berhasil mencapai sebuah prestasi, maka kita bukannya ikut berbahagia tapi, kita justru merasa iri, marah, tidak senang atau malahan berusaha menjatuhkan teman tersebut, daripada mempunyai niat menghalangi atau menjatuhkan orang lain, lebih baik bagi kita untuk terus mendoakan teman-teman kita untuk mencapai kesuksesan

Recent Comments